Data dan Statistik Historis,
Komparasi dan Analisis Produk Pembiayaan
Bank
Umum Syariah Di Indonesia
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah
Dosen
Pengampu: Gita Danupranata,
S.E., M. Si
Disusun
oleh:
Aulia Rachman (20130730392)
Rahmawati (20130730362)
Ana Aizatul ‘Aliyah (20130730372)
Jurusan
Ekonomi Dan Perbankan Islam
Fakultas
Agama Islam
Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Tahun
Ajaran 2015/2016
A. Historis Pembiayaan Bank Syari’ah Mandiri
2009-2014
Tabel 1. Data Historis Pembiayaan Bank Syari'ah
Mandiri tahun 2009-2014
|
||||||
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
|
6.519.744
|
8.715.920
|
9.962.919
|
10.462.107
|
11.113.224
|
10.689.858
|
|
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2009-2014 sektor
pembiayaan Bank Syari’ah Mandiri mengalami peningkatan dan bersifat fluktuatif
diakhir. Data menunjukkan bahwa dari tahun 2009-2013 sektor pembiayaan naik
dari tahun ketahunnya hingga mencapai angka 11.113.224, kemudian ditahun 2014
mengalami penurunan dengan angka akhir sebesar 10.689.858.
Kemudian data tersebut menunjukkan bahwa dari tahun 2009 sampai 2014 sektor
pembiayaan yang dilakukan Bank Mandiri Syari’ah mengalami kenaikan disetiap
tahunnya kecuali pada tahun 2013 ke 2014 dimana sektor ini mengalami penurunan. Hal ini membuktikan
bahwa data atau kegaiatan yang dilakukan fluktuatif dan Pangsa pasar Bank
Syariah baik.
Bank Mandiri Syari’ah (BSM) saat ini merupakan salah satu Bank Umum
Syari’ah (BUS) terbesar di Indonesia, sehingga kami menganalisa bahwa
kedepannya BSM dapat menjadi kompetitor berat bagi Bagi BUS lainnya dan
tentunya pada Bank-Bank Konvensional.
B. Komparasi 5 Bank Umum Syari’ah Di Indonesia
Dari Sektor Pembiayaan Tahun Desember 2014
Tabel 2. Data Pembiayaan 5 Bank Umum Syari’ah
Di Indonesia Tahun 2014
Tahun
|
Aspek
|
Keterangan
|
Bank Umum Syari'ah
|
|||||
Bank Syari'ah Mandiri
|
Bank Bri Syari'ah
|
Bank BNI Syari'ah
|
Bank Mega Syari'ah
|
Bank Mu'amalat
|
||||
Des-2014
|
Pembiayaan
|
Dalam Jutaan
|
10.689.858
|
4.976.583
|
2.471.835
|
414.186
|
21.934.323
|
|
Dari data di atas dapat kami simpulkan bahwa pembiayaan pada tahun 2014
dari 5 Bank Umum Syari’ah yaitu Bank Mu’amalat Indonesia sebagai pelopor Bank
Syari’ah Di Indonesia menempati posisi pertama dengan pencapaian angka sebesar
21.934.323 diikuti oleh Bank Syari’ah Mandiri 10.689.858 kemudian Bank BRI
Syari’ah 4.976.583 selanjutnya Bank BNI Syari’ah 2.471.835 dan yang berada
diakhir adalah Bank Mega Syari’ah dengan angka 414.186.
Kedepannya kelompok kami menyakini bahwa akan terjadi peningkatan dari
sektor pembiayaan oleh Bank Umum
Syari’ah di indonesia dari tahun ketahunnya, Bank-bank Syari’ah dapat bersaing dengan
baik, sehingga pangsa pasar industri perbankan syari’ah akan menjadi lebih baik
atau sesuai target dan harapan kita semua..
C.
Perbandingan Antara Produk-produk Pembiayaan
di Bank Bri Syari’ah
Table 3. Data Produk Akad Pembiayaan
di Bank Bri
Syariah Tahun 2014
|
|||||||||
Tahun
|
Keterangan
|
Produk
|
|||||||
Musyarakah
|
Mudharabah
|
Salam
|
Murabahah
|
Istishna
|
Ijarah
|
Qardh
|
|||
Desember 2014
|
*dalam jutaan
|
4.089.920
|
803.078
|
|
10.031.247
|
10.384
|
91.877
|
591.849
|
Dari data yang kami dapat menjelaskan bahwa Produk akad Murabahah merupakan
produk yang menjadi andalan dari Bank BRI Syari’ah. Hal ini dibuktikan dengan
pencapaian Murabahah dengan angka 10.031.247 atau sebesar 64,23 %. Kemudian
disusul dengan Musyarakah 4.089.920 atau
sebesar 26,19 %. Lanjut dengan Mudharabah 803.078 atau sebesar 5.14 %. Diikuti oleh Qardh
591.849 atau sebesar 4 %. Berikutnya adalah Ijarah 91.877 atau sebesar 0.59 %.
Lagi oleh Istishna 10.384 atau sebesar 0,07 %. Dan Salam dengan angka 0,00 %.
Dari sini kami mengambil kesimpulan bahwa
saat ini pasar masih berpihak atau tertarik pada produk Murabahah. Namun secara
umum produk-produk yang ditawarkan bank syari’ah sudah baik. Hanya ada perlu beberapa
inovasi atau perbaikan terhadap hal itu, sehingga kedepannya semua
produk-produk tersebut dapat menjadikan bank syari’ah lebih terkenal.
Industri
perbankan nasional masih menunjukkan kinerja yang bagus dan solid pada tahun
2014, ditunjukkan dengan laba bersih Desember 2014 sebesar
Rp112.160 miliar meningkat 5,11% dibandingkan periode yang
sama tahun 2013 sebesar Rp106.707 miliar. Aset yang
berhasil dikelola perbankan nasional sebesar Rp5.615.150
miliar, meningkat 13,34% dari periode yang sama tahun sebelumnya
sebesar Rp 4.954.467 miliar.
Demikian juga dengan PEMBIAYAAN dan DPK, di mana pembiayaan meningkat sebesar
11,65% dari Rp 3.319.842
miliar di 2013 menjadi Rp 3.706.501 miliar di 2014.
Sedangkan DPK, mengalami
pertumbuhan sebesar 12,29% menjadi Rp 4.114.420 di Desember 2014 dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3.663.968.
Kinerja perbankan syariah sendiri menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan
dengan perbankan nasional. Hal ini ditunjukkan dengan angka CAGR
yang lebih tinggi daripada CAGR perbankan nasional yaitu pada
aset sebesar 32,74%, PEMBIAYAAN sebesar 33,57% dan DPK 33,04%.
Aset perbankan syariah
Desember 2014 sebesar Rp 272.343 miliar meningkat sebesar Rp 30.067 miliar atau tumbuh sebesar
12,41% dari Rp 242.276 miliar pada periode yang
sama tahun 2013. Dengan pertumbuhan tersebut, maka pangsa
pasar aset perbankan syariah terhadap perbankan
nasional adalah sebesar 4,85%.
Dari sisi penyaluran dana, PEMBIAYAAN di perbankan syariah pada Desember 2014 sebesar
Rp199.330 miliar, tumbuh sebesar 8,26% atau Rp15.208 miliar
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp184.122
miliar. Pangsa pasar pembiayaan perbankan syariah
terhadap perbankan nasional menyumbang 5,38%. Dilihat dari
kualitasnya, Non Performing Financing (NPF) pembiayaan
perbankan syariah tahun 2014 berada di bawah 5% yaitu sebesar
4,33%.
Sementara itu jumlah DPK perbankan syariah pada 2014 adalah sebesar Rp217.858 miliar,
sedangkan pada periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp183.534
miliar, berarti terdapat peningkatan sebesar Rp 34.324 miliar atau 18,70%. Dilihat
dari pangsa pasarnya terhadap perbankan
nasional, juga mengalami peningkatan di tahun 2014 yaitu
sebesar 5,29%, sedangkan tahun 2013 sebesar 5,01%. Rasio-rasio penting di perbankan
syariah pada Desember 2014 seperti halnya di perbankan
nasional, beberapa rasio mengalami penurunan dibandingkan periode
sebelumnya, antara lain ROA dari 2,00% menjadi 0,80%,
sedangkan NPF meningkat dari 2,62% menjadi 4,33%. Sementara itu
CAR perbankan syariah pada Desember 2014 sebesar 16,10%,
lebih kecil dibandingkan perbankan nasional. Rasio FDR juga
membaik di angka 91,50% dibandingkan periode sebelumnya
yang lebih dari 100%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar