Kamis, 14 Januari 2016

Data dan Statistik Historis, Komparasi dan Analisis Produk Pembiayaan Bank Umum Syariah Di Indonesia



Data dan Statistik Historis, Komparasi dan Analisis Produk Pembiayaan
Bank Umum Syariah Di Indonesia
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah

Dosen Pengampu: Gita Danupranata, S.E., M. Si
Description: D:\Aulia\BEM FAI\20131205205933!Umy-logo.gif

Disusun oleh:
Aulia Rachman  (20130730392)
Rahmawati (20130730362)
Ana Aizatul ‘Aliyah (20130730372)

Jurusan Ekonomi Dan Perbankan Islam
Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Tahun Ajaran 2015/2016
A.    Historis Pembiayaan Bank Syari’ah Mandiri 2009-2014
Tabel 1. Data Historis Pembiayaan Bank Syari'ah Mandiri tahun 2009-2014


2009
2010
2011
2012
2013
2014


6.519.744
8.715.920
9.962.919
10.462.107
11.113.224
10.689.858



Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2009-2014 sektor pembiayaan Bank Syari’ah Mandiri mengalami peningkatan dan bersifat fluktuatif diakhir. Data menunjukkan bahwa dari tahun 2009-2013 sektor pembiayaan naik dari tahun ketahunnya hingga mencapai angka 11.113.224, kemudian ditahun 2014 mengalami penurunan dengan angka akhir sebesar 10.689.858.
Kemudian data tersebut menunjukkan bahwa dari tahun 2009 sampai 2014 sektor pembiayaan yang dilakukan Bank Mandiri Syari’ah mengalami kenaikan disetiap tahunnya kecuali pada tahun 2013 ke 2014 dimana sektor ini  mengalami penurunan. Hal ini membuktikan bahwa data atau kegaiatan yang dilakukan fluktuatif dan Pangsa pasar Bank Syariah baik.
Bank Mandiri Syari’ah (BSM) saat ini merupakan salah satu Bank Umum Syari’ah (BUS) terbesar di Indonesia, sehingga kami menganalisa bahwa kedepannya BSM dapat menjadi kompetitor berat bagi Bagi BUS lainnya dan tentunya pada Bank-Bank Konvensional.
B.   Komparasi 5 Bank Umum Syari’ah Di Indonesia Dari Sektor Pembiayaan Tahun Desember 2014
Tabel 2. Data Pembiayaan 5 Bank Umum Syari’ah Di Indonesia Tahun 2014
Tahun
Aspek
Keterangan
Bank Umum Syari'ah

Bank Syari'ah Mandiri
Bank Bri Syari'ah
Bank BNI Syari'ah
Bank Mega Syari'ah
Bank Mu'amalat

Des-2014
Pembiayaan
Dalam Jutaan
10.689.858
4.976.583
2.471.835
414.186
21.934.323



Dari data di atas dapat kami simpulkan bahwa pembiayaan pada tahun 2014 dari 5 Bank Umum Syari’ah yaitu Bank Mu’amalat Indonesia sebagai pelopor Bank Syari’ah Di Indonesia menempati posisi pertama dengan pencapaian angka sebesar 21.934.323 diikuti oleh Bank Syari’ah Mandiri 10.689.858 kemudian Bank BRI Syari’ah 4.976.583 selanjutnya Bank BNI Syari’ah 2.471.835 dan yang berada diakhir adalah Bank Mega Syari’ah dengan angka 414.186.
Kedepannya kelompok kami menyakini bahwa akan terjadi peningkatan dari sektor pembiayaan  oleh Bank Umum Syari’ah di indonesia dari tahun ketahunnya, Bank-bank Syari’ah dapat bersaing dengan baik, sehingga pangsa pasar industri perbankan syari’ah akan menjadi lebih baik atau sesuai target dan harapan kita semua..
C.    Perbandingan Antara Produk-produk Pembiayaan di Bank Bri Syari’ah
Table 3. Data Produk Akad Pembiayaan di Bank Bri Syariah Tahun 2014


Tahun
Keterangan
Produk

Musyarakah
Mudharabah
Salam
Murabahah
Istishna
Ijarah
Qardh

Desember 2014
*dalam jutaan
4.089.920
803.078

10.031.247
10.384
91.877
591.849


Dari data yang kami dapat menjelaskan bahwa Produk akad Murabahah merupakan produk yang menjadi andalan dari Bank BRI Syari’ah. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian Murabahah dengan angka 10.031.247 atau sebesar 64,23 %. Kemudian disusul dengan Musyarakah  4.089.920 atau sebesar 26,19 %. Lanjut dengan Mudharabah 803.078 atau sebesar 5.14 %. Diikuti oleh Qardh 591.849 atau sebesar 4 %. Berikutnya adalah Ijarah 91.877 atau sebesar 0.59 %. Lagi oleh Istishna 10.384 atau sebesar 0,07 %. Dan Salam dengan angka 0,00 %.
Dari sini kami mengambil kesimpulan bahwa saat ini pasar masih berpihak atau tertarik pada produk Murabahah. Namun secara umum produk-produk yang ditawarkan bank syari’ah sudah baik. Hanya ada perlu beberapa inovasi atau perbaikan terhadap hal itu, sehingga kedepannya semua produk-produk tersebut dapat menjadikan bank syari’ah lebih terkenal.
Industri perbankan nasional masih menunjukkan kinerja yang bagus dan solid pada tahun 2014, ditunjukkan dengan laba bersih Desember 2014 sebesar Rp112.160 miliar meningkat 5,11% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp106.707 miliar. Aset yang berhasil dikelola perbankan nasional sebesar Rp5.615.150 miliar, meningkat 13,34% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4.954.467 miliar.
Demikian juga dengan PEMBIAYAAN dan DPK, di mana pembiayaan meningkat sebesar 11,65% dari Rp 3.319.842 miliar di 2013 menjadi Rp 3.706.501 miliar di 2014. Sedangkan DPK, mengalami pertumbuhan sebesar 12,29% menjadi Rp 4.114.420 di Desember 2014 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3.663.968.
Kinerja perbankan syariah sendiri menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan perbankan nasional. Hal ini ditunjukkan dengan angka CAGR yang lebih tinggi daripada CAGR perbankan nasional yaitu pada aset sebesar 32,74%, PEMBIAYAAN sebesar 33,57% dan DPK 33,04%. Aset perbankan syariah Desember 2014 sebesar Rp 272.343 miliar meningkat sebesar Rp 30.067 miliar atau tumbuh sebesar 12,41% dari Rp 242.276 miliar pada periode yang sama tahun 2013. Dengan pertumbuhan tersebut, maka pangsa pasar aset perbankan syariah terhadap perbankan nasional adalah sebesar 4,85%.
Dari sisi penyaluran dana, PEMBIAYAAN di perbankan syariah pada Desember 2014 sebesar Rp199.330 miliar, tumbuh sebesar 8,26% atau Rp15.208 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp184.122 miliar. Pangsa pasar pembiayaan perbankan syariah terhadap perbankan nasional menyumbang 5,38%. Dilihat dari kualitasnya, Non Performing Financing (NPF) pembiayaan perbankan syariah tahun 2014 berada di bawah 5% yaitu sebesar 4,33%.
Sementara itu jumlah DPK perbankan syariah pada 2014 adalah sebesar Rp217.858 miliar, sedangkan pada periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp183.534 miliar, berarti terdapat peningkatan sebesar Rp 34.324 miliar atau 18,70%. Dilihat dari pangsa pasarnya terhadap perbankan nasional, juga mengalami peningkatan di tahun 2014 yaitu sebesar 5,29%, sedangkan tahun 2013 sebesar 5,01%. Rasio-rasio penting di perbankan syariah pada Desember 2014 seperti halnya di perbankan nasional, beberapa rasio mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya, antara lain ROA dari 2,00% menjadi 0,80%, sedangkan NPF meningkat dari 2,62% menjadi 4,33%. Sementara itu CAR perbankan syariah pada Desember 2014 sebesar 16,10%, lebih kecil dibandingkan perbankan nasional. Rasio FDR juga membaik di angka 91,50% dibandingkan periode sebelumnya yang lebih dari 100%.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar