KORUPSI, MUSUH BANGSA INI. PAHAMI DAN MARI LAWAN BERSAMA!
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Kekayaannya melimpah
dari sabang sampai merauke meliputi sumber daya alam, budaya, adat dan gugusan
pulau-pulau yang tersebar di nusantara. Tak jarang membuat siapa saja
mendambakan untuk memilikinya. Namun, bangsa ini bukanlah bangsa yang
individualistik melainkan bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kesatuan
dan kebersamaan. Sesuai dengan ikatan yang menyatukan bangsa ini yaitu Bhineka
Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda namun tetap satu tujuan.
Saat ini, Bangsa Indonesia tengah menghadapi berbagai macam masalah
yang rumit dan sudah merajalela bahkan mendarah-daging di setiap sendi-sendi
masyarakat. Salah satu momok mengerikan yang terjadi yaitu Korupsi. Sangat
miris ketika Korupsi menjadi hal yang sudah biasa didengungkan di negeri ini,
popularitas dan eksistensinya sangat baik bahkan menjadi sebuah hal yang lumrah
terjadi di negeri Indonesia.
Di umurnya yang telah mencapai ke-70 tahun, seyogyanya bangsa ini
sudah harus merasakan kesejahteraan secara merata. Dampak Korupsi menjadi salah
satu pemicunya atau alasan mengapa bangsa ini belum bisa merasakan kemerdekaan
yang sesungguhnya. Sudah seharusnya kita sebagai Bangsa Indonesia lintas Agama,
Suku, Ras dan lainnya bersama-sama mencegah bahkan melawan tindak korupsi ini.
Ada pribahasa yang mengatakan bahwa berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
Dari itu melawan korupsi sudah seharusnya kita lakukan secara bersama-sama atau
Jam’ah. Adapun yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut:
1.
Memperkuat
Dari Sisi Agama Dan Pendidikan Formal Di Indonesia
Semua agama mengajarkan tentang pentingnya sebuah kebaikan dan
kebenaran termasuk di dalamnya keadilan dan tanggung jawab. Sejak dini, korupsi
harus disosialisasikan terkait dampak, pencegahan ke masyarakat, bahwa hal
inilah yang menjadi awal kehancuran bangsa ini. Dengan memasukkan kegiatan
sosialisasi tersebut ke ranah kegiatan keagamaan seperti dalam pengajian,
dakwah, dan acara keagamaan lainnya. Selanjutnya perlu adanya dukungan dari
pemerintah dalam memasukkan kasus korupsi yang akan dibahas oleh
siswa/mahasiswa di pendidikan formal mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA dan
Perguruan Tinggi.
2.
Memperbaiki
Demokrasi Dan Administrasi Negara Indonesia
Sudah sepantasnya kursi atau jabatan dipegang oleh orang yang dapat
dipercaya menjalankan amanahnya. Hakikatnya mereka yang berprestasi dan
mempunyai akhlak yang baik serta rasa kenegerawan yang tinggi yang menjadi
pemimpin-peminpin di Indonesia. Bukan mereka yang mempunyai banyak uang dan
kekuasaan. Indonesia harus berbenah, masih banyak orang baik di negeri ini yang
siap menjadi pencetus perubahan. Hal ini bisa dilakukan dengan menempatkan
orang-orang dengan kriteria di atas sebagai kepala daerah baik ditingkat Desa/RW,RT,
Kelurahan/Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi atau mendukung pemimpin yang
Independen.
Kemudian dalam pelayanan masyarakat tidak dipungut biaya dan itu
ditanggung oleh pemerintah serta adanya transparansi penggunaan dana masyarakat.
Sehingga hal tersebut diharapkan adanya integrasi dan saling percaya yang
dibangun antara pemerintah dan masyarakat dengan harapan dapat menghindari dan
terhindar dari praktik suap-menyuap, korupsi dan nepotisme.
3.
Optimalisasi
Peran Generasi Muda Penerus Bangsa
Di era globalisasi saat ini, modernitas dan teknologi maju begitu
pesat dan mempunyai dampak baik dan buruk. Hal ini bisa kita gunakan dengan
sebaik-baiknya dengan mengajak para pemuda-pemudi bangsa Indonesia untuk ikut
serta dalam kegiatan ini. Karena merekalah generasi penerus bangsa yang harus
kita siapkan dan dibekali dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Adapun
kegiatannya adalah membentuk Komunitas Anti-Korupsi lintas Generasi Muda Peduli
Negeri. Salah satunya dengan mengedukasi masyarakat khususnya Generasi Muda
dengan kegiatan meliputi sosialisasi terkait kasus korupsi, dampaknya ke
masyarakat bahkan Negara, cara menghindari dan menjadi Duta Anti-Korupsi di
daerah masing-masing.
Selanjutnya sosialisasi ke ranah umum seperti tempat wisata,
fasilitas umum dll ditindak lanjuti melalui di Media Sosial, Pengabdian
masyarakat atau Lomba Kreatifitas (Tulis-Menulis, Kantin/Desa Kejujuran dll)
serta memberikan penghargaan bagi mereka yang tulus dan berjuang membantu
Negeri ini.
4.
Meningkatkan
Peran Sosial di Masyarakat
Sejatinya masyarakat adalah mereka yang mengetahui hal-hal apa saja
yang terjadi di lingkungan sosialnya. Saat ini peran dan fungsi sosial di masyarakat
mulai pudar seiring berkembangnya zaman. Hal inilah yang harus kita bangun
kembali dan meningkatkan hal tersebut. Dengan mengadakan kegiatan kebersamaan
di lingkungan masing-masing seperti gotong-royong, arisan, pengajian dan
musyawarah serta kegiatan sosial terkait korupsi. Apabila kegiatan-kegiatan
sosial dimasyarakat baik, maka rasa nasionalisme akan terwujud dan mereka yang
melakukan tindakan abnormal seperti korupsi secara otomatis akan mendapatkan
sanksi sosial, sehingga hal ini dapat mencegah dan menjadi bahan pertimbangan
untuk tidak melakukan korupsi tersebut.
5.
Dukungan
Dan Sinergi Lembaga/Instansi Pemerintah Secara Penuh
Tentunya masyarakat sangat berharap agar instansi pemerintah
berperan penting dalam mencegah dan menindak Korupsi. Mencegah dengan cara
meningkatkan dan pemerataan kesejahteraan dan pelayanan masyarakat indonesia
baik di desa maupun di kota. Kebijakan-kebijakan ekonomi, politik dll yang
Pro-Rakyat secara menyeluruh baik dari pejabat/PNS, pengusaha dan masyarakat
biasa. Sinergi antara lembaga atau instansi hukum yang mempunyai visi dan misi
atau tujuan bersama yaitu melawan korupsi dengan mengesampingkan ego dan
kepentingan pribadi bahkan kelompok demi kemaslahatan rakyat Indonesia. Melawan
dan menindak para pelaku korupsi dengan hukum yang adil, pengawasan yang kuat
dan evaluasi serta kontrol yang baik.
Kesimpulan dari pemaparan di diatas bahwa korupsi merupakan musuh
bersama dan sudah seharusnya kita lawan secara bersama pula. Butuh kesadaran dari
seluruh lapisan masyarakat Indonesia tanpa memandang jabatan, agama, adat dll.
Selanjutnya penguatan agama dan pendidikan sangat penting sebagai landasan
untuk bertindak, lalu demokrasi ke arah yang Pro-Rakyat, didukung dengan
kekuatan dan semangat nasionalisme generasi muda, dilengkapi dengan tatanan
sosial yang baik di masyarakat sebagai pengontrol serta diperkuat oleh
pemerintah dengan hukum dan integritas antar lembaga/instansi terkait. Maka, secara
nyata kita bisa bersama-sama mencegah dan melawan korupsi sebagai bentuk nasionalisme
dan peduli terhadap Bangsa Indonesia. Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar